Sunday, November 22, 2009

PERESMIAN TIMOR-LESTE THINK TANKS GROUP


PERESMIAN

TIMOR-LESTE THINK TANKS GROUP

(T3 Group)

Bandung, 30 AGUSTUS 2009

I. Pendahuluan

Menurut James McGann*), think tanks[1] adalah lembaga riset, analisis, dan engagement tentang kebijakan publik. Lembaga semacam ini menghasilkan riset, analisis, dan saran yang berorientasi pada kebijakan publik tentang berbagai masalah domestik dan internasional. Dan yang nantinya akan memanfaatkan hasil pemikiran dan kajian-kajian dalam bentuk laporan adalah para pengambil kebijakan. Masyarakat dapat pula mempelajarinya dan memiliki kebebasan untuk berpendapat, mau menerima atau tidak usulan dari lembaga think tanks. Maksudnya bisa dilaksanakan atau tidak.

Jadi inisiatif beridirinya Timor Leste Think Tanks Group adalah untuk menjadi sebuah lembaga masa depan riset, analisis, dan engagement tentang kebijakan publik. Jadi, lembaga semacam ini menghasilkan riset, analisis, dan saran yang berorientasi pada kebijakan publik tentang berbagai masalah domestik dan internasional. Dengan begitu, pengambil kebijakan dan publik umumnya dapat mengambil keputusan yang tepat tentang berbagai isu kebijakan publik.

Tentu untuk rencana jangka panjang lembaga ini juga akan menjadi jembatan antara akademisi dan pengambil keputusan; melayani kepentingan publik (masyarakat dan Negara) sebagai suara independen yang menerjemahkan hasil riset ke dalam bahasa yang bisa dipahami dan tepercaya.

Karena Lembaga sejenis ini belum ada yang eksis di Timor Leste maka inisiatif mendirikan lembaga ini adalah demi masa depan bangsa Timor Leste. Maka, kami Mahasiswa Hubungan Internaional dan Hukum bersama beberapa mahasiswa interdisipliner yang ada di Kota Bandung mendirikan lembaga ini untuk masa Depan Bangsa Timor Leste dan Perdamaian Dunia.

Dan berdasarkan pertimbangan harapan lembaga ini adalah akan menjalankan tiga fungsi utama.

  • Sebagai wadah penelitian dan penkajian issu-isu strategi pembangunan dan Kebijakan Luar Negeri Timor Leste. Melalui sumbangsi nasihat kebijakan kepada para pimpinan pemerintahan dan partai politik yang menjadi afiliasinya.
  • Sebagai wadah untuk melatih dan mendidik anggota-anggota partai politik dan kandidat-kandidat untuk jabatan legislatif maupun eksekutif serta kelompok sicil society yang hendak membangun dinamika intelktual dalam ranah demokratisasi dan tantangan pembangunan bangsa.
  • Menyediakan suatu jaringan atau network berisi orang-orang dan pakar yang memiliki pemikiran politik yang sama, dan dengan demikian, dianggap sebagai basis rekrutmen bagi pemimpin-pemimpin politik masa depan bangsa.

Adapun tahapan dalam membangun dan mengembangkan Lembaga Timor Leste Think Thank ini kedepan, akan dimulai dengan satu pendekatan-pendekatan yang tidak harus sesuai dengan stándar lembaga Think Thank lain yang ada didunia, Namur awal berdirinya lembaga Think Thank ini merupakan babak baru dalam sejarah Timor Leste bahwa generasi Intelectual Muda yang berada di luar negeri yang memiliki statu kepedulian visioner demi kemajuan dan eksitensi Negara yang baru ketika berada di tenga tenga masyarakat dan dunia internacional yang semakin berkompetisi dalam rana Globalisasi.

Dengan terbentuknya lembaga ini dalam jangka pendek akan diprioritaskan upaya-upaya pemberdayaan sumber daya organisasi maupun pemberdayaan human resources sendiri guna memasuki tahap dimana Lembaga ini akan benar-benar menjadi Lembaga yang eksis secara struktural maupun secara manajerial.

Oleh karena itu, sebagai satu tekad bersama maka, pada hari ini tanggal 30 Agustus 2009 yang seklagus sebagai peringatan Referéndum yang ke -10 maka Kami pendiri lembaga ini terdiri dari….. bersama teman-teman mahasiswa Timor Leste se Kota Bandung mengesahkan sebagai Tanggal berdirinya Lembaga Timor Leste Think Thank Group atau disingkat T 3 Group.

Semoga eksistensi Lembaga ini akan menjadi lembaga yang nantinya benar-benar menjadi menkontribusikan nilai-nilai intelectual bagi bangsa dan negara dalam mewujudkan keadilan social dan ekonomi serta Perdamaian dunia.

II. Tujuan

1) Sebagai lembaga proses belajar mengajar dalam membangun generasi muda Timor Leste yang kristis, dalam proses membangun nilai-nilai masyarakat yang Pluralisitik, dan Demokratis melalui riset, analisis, dan saran yang berorientasi pada kebijakan publik tentang berbagai masalah domestik dan internasional.

2) Sebagai wadah Research center dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

3) Sebagai wadah jaringan inteletual/pakar dalam bangunnya hubungan yang baik dengan civil sosiety, jaringan dan kelompok diskusi akar rumput guna mempengaruhi kebijakan publik dan mendorong upaya partisipasi masyakarakat untuk perubahan kebijakan publik di Timor Leste.

III. Visi

Terwujudnya Masyarakat Timor Leste yang kritis, partisipatif, independen, dan Demokratis, dalam kehidupan masyarakat yang pluralis demi tercapainya perdamaian dan keadilan social”.

IV. Misi

“ Peningkatan Kualitas kebijakan public yang mengutamakan kepentingan rakyat dalam mewujudkan kesejahtraan social dan perdamaian dunia melalui penelitian dan penkajian issu-isu strategi pembangunan dan Kebijakan public, peningkatan capacitas anggota-anggota partai politik dan kandidat-kandidat untuk jabatan legislatif maupun eksekutif serta kelompok sicil society. serta penguatan jaringan inteletual/pakar dalam dalam tataran riset dan penkajian issu-isu strategis”.

V. Nilai

No

Nilai

Prinsip

1

Kebersamaan

1) Bekerja sama

2) Menjalin persatuan dalam keberagaman

3) Saling membangun

2

Solidaritas

4) Membantu sesama

5) Kepekaan terhadap sesama

6) Bela rasa

7) Keprihatinan

3

Keadilan Sosial

8) Berpihak pada yang lemah

9) Non Diskriminasi /Persamaan hak/ Gender Equality

10) Pemerataan ekonomi

4

Demokrasi

11) Menghargai hak orang

12) Partisipasi

13) Kebebasan

5

Kritis

14) Serius dalam menyelesaikan suatu masalah

15) Kreatif, Inovatif.

16) Menganalisa permasalahan dalam sudut pandang yang berbeda

6

Kemandirian

17) Bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah

18) Berkomitmen untuk maju

19) Sikap tidak tergantung

7

Transparansi dan akuntabilitas

20) Mengutamakan dialog

21) Memanfaatkan umpan balik

22) Kepedulian organisasi

23) Pertanggungjawaban

VI. Pendiri Think Thanks Group

1. ........................................

2. .......................................

3. ........................................

4. ...........................................

5. .........................................

6. ..............................................

VII. Rencana Tindakan

A. Jangka Pendek

1. Terselengaranya kajian-kajian isu-isu strategis dan krusial dengan pemanfaatan media komonikasi (diskusi group, diksusi Publik mapun lewat seminar-seminar local maupun internasional) sebagai alat penyebar informasi dan advokasi;

2. Meningkatnya distribusi informasi timbal balik antara mitra dengan T3;

3. Memperkuat peran T3 dalam mempengaruhi kebijakan publik;

4. Meningkatnya hubungan jaringan sektoral dalam mempengaruhi kebijakan publik;

5. Adanya pemberdayaan anggota T3 untuk mendukung program;

6. Manajemen T3 yang efektif dan efisien;

7. Adanya penelitian terhadap isu-isu krusial ditingkat nasional mapun dan tingkat hubungan internasional.

B. Jangka Menenggah

1. Meningkatnya hubungan yang baik dengan Lembaga Riset terkemuka di tingkat Nasional, Regional, dan Internasional, jaringan dan kelompok basis;

2. Meningkatnya pemahaman kelompok basis, Partai Politik, NGO, akademik dan jaringan lintas sektoral jaringan terhadap isu-isu kajian strategis yang dicanankan oleh T3 Group.

3. Meningkatnya perhatian dari desicion maker terhadap setiap isu-isu strategis yang di teliti dan dikaji secara komprehensif oleh T3 dan jaringan Riset serta Stake holder lainya.

C. Jangka Panjang

Meningkatnya daya kritis masyarakat dan Decision maker (actor Negara) dalam proses penkajian kebijakan publik yang membawah suatu perubahan singifikan bagi bangsa dan negara dalam mewujudkan keadilan sosial dan perdamaian dunia.

“Salam Kemerdekaan 10 Tahun Referendum Timor Leste”

Salus Populi Suprema Lex


[1] Research institute (usually independently financed) staffed with interdisciplinary group of experts engaged in the study of policy issues in business and government. The term, first applied in 1940's to the Rand corporation (funded largely by the Ford Foundation), is now loosely applied to any group formed to solve a problem or to study a particular topic.